Cabai Oh Cabai, Hargamu sepedas Rasamu
SURABAYA - Kenaikan harga cabai akhir-akhir ini membuat sejumlah pedagang mengeluh. Khususnya para pedagang makanan yang mengandalkan sambal sebagai menu utamanya. Di Jalan Kranggan 26, Surabaya, pemilik warung nasi sambal Padin harus memutar otak agar tidak gulung tikar.
Menurut Dewi Ahmad pemilik warung tersebut, untuk menyiasati kenaikan harga cabai, warung miliknya memberikan harga tambahan setiap pelanggan yang tambah sambal. "Jika sambalnya tambah, maka kami charge sebesar Rp3 ribu per cobek," terang Dewi kepada okezone, di Surabaya, Kamis (6/1/2011).
Penambahan harga ini diberlakukan sejak harga cabai mengalami kenaikan satu bulan lalu. Dengan adanya aturan baru itu, ia sering mendapat komplain dari pelanggan. "Ya mau gimana lagi, memang kondisinya seperti ini, kami harap pelanggan mengerti," tambahnya.
Meski demikian harga per porsi makanan ini tidak ada perubahan. Hanya saja, rasa pedasnya yang dikurangi gara-gara harga cabai yang semakin melejit.
Ia menjelaskan, dalam membuat sambal, ia harus belanja cabai rawit sebanyak 50 kilogram (kg) per hari. Total uang yang harus dikeluarkan mencapai Rp3,7 juta. Jumlah tersebut belum ditambah dengan belanja Tomat, Cabai Merah serta lalapan. Saat ini, harga cabai tercatat mencapai Rp67 ribu per kg.
Dia pun mengharapkan harga cabai segera normal. Tentunya dengan harga normal ini akan menambah keuntungan, sehingga pedagang tidak perlu harus memutar otak agar tidak sampai gulung tikar. "Ya kami ingin harganya normal lagi seperti dulu sekira Rp10 ribu-Rp15 ribu per kilo," tutupnya
sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar