krisis keuangan global mau tidak mau memberi dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Bahkan diperkirakan kerugian negara kita akibat imbas krisis keuangan yang belum mereda ini mencapai ribuan triliun rupiah. Hitung-hitungan ini diungkap oleh nstitusi riset Greenomics.
Menurut Direktur Eksekutif Geenomics Elfian Effendi, krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat berpotensi merugikan Indonesia sekitar Rp 1.223 triliun hingga Rp 2.680 triliun.
Elfian Effendi mengatakan di Jakarta, Rabu (5/11), potensi ancaman ini setara antara 35,06 persen hingga 76,79 persen dari nilai Produk Domestik Bruto Indonesia berdasarkan harga yang berlaku tahun 2007. Potensi ancaman tersebut diperkirakan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan jika dampak krisis keuangan global semakin memburuk.
Elfian mengatakan, ancaman tersebut berdasakan kepada penelitian pada enam komponen. Komponen tersebut berupa kemungkinan penerimaan pajak non-migas, penarikan penempatan kepemilikan asing di sertifikat Bank Indonesia dan surat utang negara serta penggunaan dana cadangan devisa untuk penanganan krisis.
Menurut Elfian, karena krisis global nilai ekspor nonmigas Indonesia berkemungkinan hilang sekitar Rp 460 triliun. Elfian menambahkan, hasil riset yang dilakukan selama dua minggu ini bertujuan untuk memberi informasi pada masyarakat, bukan untuk menciptakan kepanikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar